1.20.2009

Dalih : Penyakit Kegagalan....

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

Perbadingan orang yang sukses dan tidak sukses, perbedaannya dalam hal ini adalah, orang yang tidak sukses menderita penyakit pikiran yang mematikan pikirannya sendiri, penyakit ini dikenal dengan penyakit dalih (excusitis) atau penyakit kegagalan.
Sementara orang yang sukses, semua dalih yang dibuat oleh orang yang biasa-biasa saja, tetapi TIDAK dibuat oleh orang yang sukses.

Apakah teman-teman memperhatikan kehidupan orang-orang yang sukses. Apakah teman-teman pernah bertemu atau mendengar seorang eksekutif bisnis, pengusaha, perwira militer, wiraniaga, tokoh sukses yang sangat sukses atau pemimpin dalam bidang apapun yang tidak dapat menemukan satu atau lebih dalih besar untuk mereka bersembunyi dibelakangnya.

Roosevelt dapat saja bersembunyi di balik tungkainya yang lumpuh; Truman dapat saja menggunakan dalih "tidak berpendidikan perguruan tinggi";dan Eisenhower dapat saja bersembunyi di balik serangan jantung yang dideritanya. Tapi..apakah mereka melakukan itu...tidak teman-teman.


Sebagaimana halnya semua penyakit, dalih/alasan menjadi semakin buruk jika tidak diobati dengan tepat dan segera. Penderita penyakit pikiran ini mengalami proses mental berikut ini:

"Saya tidak bekerja sebaik yang seharusnya. Apa yang saya dapat gunakan sebagai alibi yang akan membantu saya supaya tidak kehilangan muka?"

"kesehatan yang buruk? kurangnya pendidikan ? terlalu tua ? terlalu muda ? nasib buruk ? kesialan pribadi ? istri ? cara keluarga membesarkan saya ?"

Segera sesudah penderita penyakit ini mendapatkan dalih yang "tepat", ia hidup bersama dalih tersebut. Kemudian, ia mengandalkan dalih tersebut untuk menjelaskan kepada dirinya sendiri dan orang lain mengapa ia tidak maju-maju.

Ini adalah empat bentuk dalih yang paling lazim di masyarakat :

1. Tetapi kesehatan saya buruk (dalih kesehatan)
2. Saya kurang cerdas(dalih inteligensi)
3. Tidak ada gunanya, saya terlalu tua/terlalu muda (dalih usia)
4. Tetapi kasus saya lain, saya selalu saja bernasib buruk

Berikut adalah vaksin untuk keempat dalih tersebut diatas :
1. Ada 4 hal yang dapat dilakukan sebagai vaksin untuk dalih kesehatan,
a. jangan berbicara mengenai kesehatan teman-teman.

b. jangan khawatir dengan kesehatan teman-teman

c. bersyukurlah dengan tulus atas kondisi yang sedang diderita (ikhlas)

d. sering-sering ingatkan diri kita: "jauh lebih baik letih
karena bekerja daripada letih karena menganggur.

2. 3 cara mudah untuk menyembuhkan dalih intelegensi :
a. Jangan pernah meremehkan intelegensi temen-temen dan menganggap
terlalu tinggi intelegensi orang lain. Berkonsentrasilah pada apa
yang temen-temen miliki,temukan bakat terpendam temen-temen.

b. Ingatkan diri temen-temen beberapa kali setiap hari,"sikap
saya lebih penting daripada intelegensi saya"

c. Ingat bahwa kemampuan berpikir jauh lebih bernilai daripada
kemampuan mengingat fakta. Gunakan pikiran kita untuk
menciptakan dan mengembangkan gagasan, untuk mencari cara-cara baru
dan lebih baik untuk mengerjakan segala sesuatunya. Tanya diri kita
,"Apakah saya menggunakan kemampuan mental saya untuk membuat sejarah
,atau apakah saya menggunakannya untuk merekam sejarah yang dibuat
oleh orang lain?"

3. Obat untuk dalih usia adalah :
a. Lihat usia kita yang sekarang secara positif. Berpikirlah "Saya masih
muda," bukan "Saya sudah tua." Berlatihlah memandang ke depan ke
cakrawala baru, dan dapatkan antusiasme serta perasaan muda.

b. Hitung berapa banyak waktu produktif yang masih kita miliki, Ingat!!!
usia 30 tahun berarti masih ada 80% kehidupan produktif yang
dimiliki. Dan usia 50 berarti masih ada 40%, 40% persen yang terbaik
dari tahun-tahun penuh peluang yang tersisa.

c. Investasikan waktu masa depan dalam mengerjakan apa yang benar-benar
ingin kita kerjakan. Berhentilah berpikir, "Saya seharusnya memulai
bertahun-tahun yang lalu." Ini adalah berpikir gagal.Sebagai gantinya
berpikirlah, "Saya akan memulai sekarang, tahun-tahun terbaik saya
menanti di depan saya." Itu adalah cara berpikir orang sukses.

4. Taklukan dalih nasib dengan 2 cara berikut ini :
a. Terimalah hukum sebab-akibat. Perhatikanlah kembali apa yang tampak
-nya sebagai "nasib baik" seseorang. Kita tidak akan menemukan nasib
baik, melainkan persiapan, perencanaan, dan pikiran penghasil sukses
yang mengawali "keberuntungannya". Kemudian perhatikanlah kembali apa
yang tampaknya merupakan "nasib buruk" seseorang. Lihat, dan kita
akan menemukan alasan spesifik tertentu. Tuan keberhasilan menerima
suatu kemunduran; ia belajar dan mendapatkan keuntungan. Tetapi
ketika Tuan kegagalan kalah, ia lalai untuk belajar.

b. Jangan suka menjadi orang yang berangan-angan kosong, impian hampa.
Jangan boroskan energi mental kita untuk memimpikan cara-cara tanpa
usaha untuk mendapatkan keberhasilan. Kita tidak berhasil hanya
melalui nasib baik. Keberhasilan datang dari pelaksanaan hal-hal
dan penguasaan prinsip-prinsip yang menghasilkan keberhasilan.
Berkonsentrasilah pada pengembangan kualitas-kualitas diri yang akan
menjadikan kita sebagai seorang PEMENANG .


Hidup kita bukan hari kemarin, dan bukan pula hari esok, tetapi hidup kita adalah hari ini, berusalah lebih baik hari ini

Temen-temen bisa mendapatkan referensi untuk panduan bisnis online disini

Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik ajadisini

2 komentar:

  1. sukses dilihat dari cara mencapainya dengan benar.
    bukan dari apa yang telah dicapai

    (lupa kalimat darimana ini)

    BalasHapus
  2. benar sekali ukhti....
    kesuksesan bukanlah hal yang instan, akan tetapi membutuhkan proses yang panjang. tergantung dari bagaimana kita menjalani proses tersebut.

    jazakillah sudah bersedia sumbang pendapat.

    ^_^

    BalasHapus

terima kasih atas kunjungan teman-teman, semoga artikel ini bermanfa'at. Dapatkan Panduan Membuat eBook gratis dari Mas Cosa Aranda